Selasa, 08 Maret 2011

PAHAM MATERIALISME

akalah filsafat                                                                                                         nonreg

PAHAM MATERIALISME
(Pertemuan I)






OLEH :
Heri Suprika
P.1013033
















Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi
Harapan Bangsa
Banda Aceh
 2011



Kata Pengantar

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul“Paham Materialise”.

Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Filsafat di STI Psikologi Harapan Bangsa Banda  Aceh.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah  ini, khususnya kepada  akademik STI Psikologi Harapan Bangsa B. Aceh. Dan kepada teman-teman seangkatan yang telah banyak membantu.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah.
Banda Aceh, 6 maret 2011
penulis
 Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.....




Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................      i
Daftar isi..........................................................................................................       ii
Bab I
Pendahuluan..................................................................................................    1
Bab II
A.   Sejarah materialisme...............................................................................     2
B.  Materialisme.............................................................................................      2
C.   Defenisi Materialisme...........................................................................   3
D.   Ciri-ciri Paham Materialisme...............................................................   3
E.   Aliran-aliran Materialisme.....................................................................   4
F.    Dasar  pemikiran kaum materialisme..................................................  6
G.   Bantahan terhadap  aliran materialisme..............................................  6
Bab III
A.  Kesimpulan......................................................................................        7
B.   Saran ..............................................................................................         7
Bab IV
Kesimpulan...........................................................................................         8





BAB I
Pendahuluan
Materialisme merupakan salah satu aliran dalam dunia filsafat. Materialisme adalah aliran yang memandang bahwa segala sesuatu adalah relitas, dan realitas seluruhnya adalah materi belaka. Kenyataan bersifat material dipandang bahwa segala sesuatu yang hendak dikatakannya adalah berasal dari materi dan berakhir dengan materi atau berasal dari gejala yang bersangkutan dengan materi. Tokoh aliran materialisme adalah Ludwig Freuerbach (1804-1872). Menurtnya hanya alamlah yang ada, manusia juga termasuk alam.
Kaum materialis mengingkari adanya the ultimate nature of reality (realitas tertinggi atau Yang Mutlak). Mereka menganggap bahwa doktrin alam semesta yang digambarkan oleh sains merupakan materialisme sederhana. Kaum materialis berpendapat bahwa para filosof tidak dapat menambah, dalam arti memperbaiki pengertian materi yang bersifat deskripif yang diberikan oleh para ilmuwan pada masa hidupnya.










BAB II

A.  Sejarah Materialisme
Menurut Giddens, Materialisme Marx tidak berangkat dari sesuatu ”posisi antologi
apapun juga yang di pikirkan secara logis” materialisme marx hanya berangkat dari suatu bentuk pemahaman bahwa kesadaran manusia merurupakan produk intraksi antar manusia dan dunia secara dialetik,di man di dalam intraksi tersebut, manusia secara aktif memberikan bentuk kepada dunianya,dan demikian pula sebaliknya dunia juga memberikan bentuk kepada manusia. Di dalam hal ini nampak bersebrangan dengan Feuerbach para ahli filsafat materialisme lainnya yan terlebih dahulu yang memahami hubungan kesadaran dengan dunia,sebagai suatu hubungan yang bersifat ”searah”.
Menurut Giddens, Marx menafsirkan sejarah sebagai ”suatu proses penciptaan dan peuasaan serta penciptaan ulang dari kebutuhan manusia yang terus-menerus.” di sini konsep ”kerja”, yang berarti intraksi-kreatif antara manusia dengan alam lebih penting karena menjadi landasan dari masyarakat manusia. 

B. Materialisme
Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat  di katakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua penomena adalah hasil intraksi material. Materi adalah satu-satunya substansi sebagai teori materialisme termasuk paham antologi monistik.
Materialisme tidak mengakui entitas-entitas non material: roh, setan dan malaikat. Pelaku-pelaku immaterial tidak ada. Tidak ada Allah atau dunia adikodrati/supranatural. Realitas satu-satunya adalah materi dan segalah sesuatu menupakan manispetasi dari aktipitas materi. Materi dan aktipitasnya bersifat abadi tidak ada penggerak utama atau sebab pertama. Tidak ada kehidupan,tidak ada pikiran yang kekal. Semua gejalah berubah, akhirnya melampaui eksestensi, yang kembali lagi ke dasar material primordial, abadi, dalam suatu peralihan wujud yang abadi dari materi .

C. Defenisi Materialisme
Kata materialisme terdiri dari materi dan isme. Dalam kamus besar bahasa Indonesia materi adalah bahan benda; segalah sesuatu yang tanpak. masih dari kamus yang sama disebutkan bahwa meterialis adalah pengikut paham (ajaran) materialisme atau juga orang yang mementingkan kebendaan (harta,uang dsb).
Materialisme adalah pandagan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang mengatasi alam indra. Ini sesuatu dengan kaedah dalam bahasa Indonesia. Jika ada kata yang berhubungan dengan kata ”ismi” maka artinya adalah paham atau aliran. 

D. Ciri-ciri Paham Materialisme
Ada lima dasar ideology yang di jadikan paham ini:
a.    Segala yang ada (wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi (Ma’dah).
b.    Tidak meyakini adanya alam gaib. 
c.    Menjadikan panca-indra sebagai satu-satu nya alat pencapai ilmu. 
d.    Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakan hukum.
e.    Menjadikan kecondongan dan tabiat manisia sebagai akhlak.



Menurut Friedrich Engels materialisme pra-marx gagal memahami dan menjelaskan perkembangan dan gagal menginterprestasikan persoalan-persolan sosial (Dutt,1964)materialisme marx bukan paham yang menyatakan bahwa segala sesuatu adalah materi sepeti yang di ajarkan mazhab yang di pimpin oleh Molenschott dan Buechnr, melainkan bahwa kebudaan di dasarkan atas pertimbangan ekonomis.

E. Aliran-aliran dalam materialisme
Aliran-aliran dalam materialisme yang dimaksud disini adalah bahwa kaum materialis tidak seluruhnya dari dulu sampai sekarang dalam satu konsep pendapat yang tetap. Namun mengalami perubahan seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Adapun aliran-aliran dalam materialisme adalah:
1.Materialisme Lama
Adalah aliran dalam materialisme yang lebih dulu muncul. Aliran ini berpendapat bahwa alam adalah unsur yang terbentuk dari atom materi yang berada sendiri dan bergerak. Aliran ini juga menggunakan energisme, yakni mengembalikan segala bentuk sesuatu pada energi. Mereka juga berpendapat bahwa manusia sama halnya seperti kayu dan batu. Tapi di sini bukan mereka berpendapat bawa manusia sama dengan kayu dan batu, namun pada akhirnya semua adalah materi, hanya materi.
2.Materialisme Modern
Adalah aliran yang lebih modern, yang dalam beberapa hal tidak sesuai dengan pendapat para pendahulunya. Aliran ini berpendapat bahwa alam (universe) merupakan kesatuan material yang tak terbatas. Alam, termasuk di dalamnya segala materi dan energi selalu ada dan akan tetap ada. Dan alam (world) adalah realitas yang keras, dapat disentuh, material, objektif, yang dapat diketahui manusia. Materialisme juga mengatakan bahwa jiwa (self) ada setelah materi, jadi psikis manusia merupakan salah satu gejala dari materi yang ada.
3.Materilisme Dialektis/Historis
Materialisme aliran ini adalah aliran atau ajaran dari Karl Marx (1818-1883), sehingga aliran ini juga sering disebut dengan aliran Marxisme. Adapun pokok-pokok ajaran aliran ini adalah:
1.  Teori materialisme historis.
2.  Perjuangan kelas (class struggle)
3.  Teori nilai dan teori lebih

Adapun disebut dengan Materialisme Historis, karena menurut teorinya arah yang
ditempuh oleh sejarah sama sekali ditentukan oleh perkembangan sarana-sarana produksi yang materiil. Marx berkeyakinan bahwa arah sejarah manusia akan manuju pada satu arah yakni komunisme. Dengan kata lain segala kepemilikan pribadi akan diganti dengan kepemilikan bersama. Fase sejarah seperti ini mutlak terjadi, oleh karena itu perjuangan kelas adalah hal utama yang perlu dilakukan.
Sedangkan yang dimaksud dengan aliran Materialisme Dialektik adalah falsafah karl marx bahwa keadaan peristiwa kehidupan akan berubah, seperti layaknya benih pohon yang akan berusaha berubah wujud menjadi pohon. Dalam hal ini marx mengemukakan teori Tese, Antitese, dan Sintese. Tese adalah keadaan awal, dimana manusia hidup pada komunitas asli tanpa pertentangan kelas. Lalu antitese, diman mulai muncul kelas kaum kapitalis dan kaum proletar, maka timbul krisis yang hebat dimana pada akhirnya kaum proletar bersatu untuk mengadakan revolusi. Selanjutnya terjadilah masyarakat tanpa kelas, dimana produksi menjadi hak milik bersama atau negara.

F.  Dasar Pemikiran Kaum Materialis
1.  Bersifat Empirisme, yakni memahami segala sesuatu atas dasar akal dan indera saja.
2.  Bersifat Naturalisme, yakni semua adalah alamiah.
3.  Alam merupakan semesta yang bersifat abadi dan sebagai keseluruhan tidak terarah secara lurus kepada satu tujuan tertentu.
4.  Jiwa merupakan gejala dari materi.
5.  Semua perubahan yang terjadi bersifat kepastian semata.
6.  Substansi-substansi materi merupakan penyusun utama sebuah materi dalam hal ini adalah atom.
G.    Bantahan Terhadap Aliran Materialisme
Aliran materilisme ternyata juga mendapatkan banyak bantahan dari aliran-aliran lain, diantaranya adalah:
Re Le Sene, seorang tokoh eksentialisme, berpendapat bahwa aliran materialisme tidak mencakup keseluruhan. Dia mengatakan bahwa aliran materialisme bersifat detotalisasi artinya mengingkari manusia secara total, dia berpendapat bahwa yang terpenting bagi manusia adalah usaha, bukan hanya akalnya.
Para ilmuwan modern, berpendapat bahwa materialisme mengingkari faktor penting dalam kehidupan, misalnya cinta dan kebaikan. Karena kadua faktor ini juga merupakan faktor penting dalam keberhasilan usaha manusia.
Agama islam, aliran ini dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama, karena tidak mengakui adanya Yang Mutlak dan unsur metafisika. Karena dalam islam, kehidupan bukan semata yang terlihat, namun juga ada kehidupan yang tak terlihat.
BAB III

A.   Kesimpulan
1.  Aliran materialisme adalah aliran yang berpendapat bahwa segala sesuatu adalah dari, oleh dan kembali pada materi.
2.  Aliran materialisme terbagi menjadi tiga, yakni materialisme lama, materialisme baru dan materialisme dialektik (marxisme).
3.  Banyak pendapat aliran ini yang ditentang karena tidak mengakui adanya the ultimate nature of reality (Yang Mutlak) dan jiwa.

B.    SARAN-SARAN
1.  Filsafat berdasar rasio, jadi sebaiknya memilih filsafat yang berdasar rasio kita.
2.  Filsafat sebaiknya diiringi oleh agama, yang merupakan kebenaran tertinggi.
3.  Jangan pernah takut untuk berfilsafat.











BAB IV

Daftar pustaka:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar